Belajar menjadi blogger

Menjadi blogger artinya menjadi seorang penulis, entah apapun itu yang kita tulis. Bisa tentang cerita-cerita kita pribadi dalam mengarungi kehidupan atau tentang ide-ide dan gagasan yang kita pikirkan.

Ada yang sekedar menulis untuk mengungkapkan kegelisahan dan merasa senang jika ada yang membacanya, ada yang sengaja berbagi rasa kepada pembaca, atau mungkin sengaja mengajak pembaca untuk ikut berfikir dan berdiskusi tentang persepsi dan sundut pandang mereka, ada juga yang beranggapan bahwa apa yang dia ketahui dan pikirkan itu penting sehingga orang lain harus mengetahuinya.

Namun juga tidak sedikit orang yang menulis untuk berkompetisi mencapai posisi teratas dihalaman Google, faktor inilah yang dari dulu sering menjadi alasan seorang blogger membuat artikel yang cukup panjang atau bahkan sangat panjang dan terstruktur rapi layaknya skripsi atau tesis kedoktoran.

Tidak salah memang, tidak ada tulisan yang dipublikasikan kecuali agar dibaca banyak orang, memberikan informasi bermanfaat atau memotivasi dan menginspirasi pembaca serta mendapat tanggapan dari banyak orang. Itu artinya tulisan kita menjadi penting bukan.

Namun paradigma itu justru menjadi hambatan bagi sebagian blogger, kita sering kali terjebak bahwa menulis itu harus panjang, jelas dan bisa memberi jawaban pada pembaca. Kita menjadi terasa terbebani ketika hendak menulis. Selalu merasa ada yang kurang dan tidak lengkap.  Akhirnyak menundanya sampai besok, lusa atau entah sampai kapan. 

Menulis tidak lagi terasa menyenangkan, malah justru menjadi sebuah tuntutan, seperti sedang mengerjakan tugas dari guru les yang membuat kita stres.

Padahal menulis itu mudah, sebagaimana kita menulis diberanda Facebook sekedar mengungkapkan rasa syukur, kegelisahan dan terkadang kekesalan.

Menurutku blogger itu yang penting menulis, meskipun hanya satu/dua paragraf saja. Tidak perlu komplit apalagi kudu bisa memberi jawaban memuaskan pada pembaca. 

Tulislah apapun itu yang ada di kepala kita. Kalau kita sedang bingung ya tulis saja kebingungan itu, atau punya kegelisahan tentang persoalan-persoalan yang belum mampu kita pecahkan, atau analisa-analisa ilmiah yang belum kita selesaikan (masih ngambang). Tulis saja semua itu agar pembaca turut memberi kontribusi dan sudut pandang dikolom komentar. Setidaknya pembaca ikut berfikir.

Kita tidak perlu mencitrakan diri kita sebagai blogger atau penulis handal dan sukses yang mempunyai pengetahuan komplit dalam suatu bidang dan mampu menjawab segala persoalan bukan?



Post a Comment

Previous Post Next Post