Menghidupkan Perpustakaan, Asyiknya Membaca di Cafe-Perpustakaan.org


Hallo semoga teman perpustakaan.org dalam keadaan sehat, dalam berita Perpustakaan kali ini saya akan membahas perihal Menghidupkan Perpustakaan, Asyiknya Membaca di Cafe, pembahasan dalam berita perpustakaan ini akan saya buat dalam sebuah narasi berita, semoga berita perpustakaan Menghidupkan Perpustakaan, Asyiknya Membaca di Cafe, dapat menambah pengetahuan teman perpustakaan.org,jangan lupa tinggalkan komentar pada Berita Menghidupkan Perpustakaan, Asyiknya Membaca di Cafe, saran masukan teman perpustakanaan.org sangat bermakna untuk kemajuan website ini.

Perpustakaan.org-Dilansir dari berita JawaPos.com,Tempat-tempat membaca yang dikelola swasta lainnya yang cukup popular di Jakarta ialah Reading Room. Tempat ini sebenarnya sebuah kafe namun menyediakan ribuan buku yang bisa dibaca di tempat.

Berbagai buku ada di sana, baik fiksi maupun non-fiksi. Kebanyakan justru buku-buku berbahasa Inggris.

"Buku berbahasa Inggris biasanya sumbangan dari teman-teman kami ekspatriat,"ujar Tommy F Awuy, salah satu pendiri Reading Room.

Tommy mengatakan selama tiga tahun berdiri, respon masyarakat cukup bagus. "Mereka yang datang tiap harinya, saya lihat wajah-wajah baru. Ini menunjukan sebenarnya antusiasme masyarakat terhadap buku masih tinggi," ujar pria yang juga pengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Universitas Indonesia itu.

Dia menyakini, orang-orang yang datang ke Reading Book bukan sekedar ingin mencicipi makanan atau minuman di cafe-nya. Namun juga ingin menikmati suasana membaca buku yang asyik.

Reading Room yang barada di Jalan Kemang Timur Raya buka setiap Senin-Sabtu. Pada Senin-Rabu, mereka buka dari pukul 10 – 24. Sedangkan Kamis-Sabtu, jam buka lebih panjang, yakni hingga pukul 02 dini hari.

Saat ini lebih dari 3 ribu koleksi buku menghiasi Reading Room. Setiap orang yang datang bebas membaca buku, dari tempat itu buka sampai tutup. "Tanpa kami pungut biaya dan tanpa harus registrasi," ujarnya.

Tommy mengatakan yang membuat tempatnya tetap eksis ialah pengelola selalu berupaya membuat pengunjung senyaman mungkin berada di dalam Reading Room.

"Kami perhatian detail-detail yang membuat pengunjung bisa nyaman, termasuk dalam hal desain interiornya," paparnya.

Sebelumnya, tempat baca yang serupa dengan Reading Room ialah Freedom Institut. Sayangnya perpustakaan yang dulu dikelola Rizal Mallarangeng itu kini sudah tutup. Freedom menyediakan buku-buku bacaan bermutu. Mulai dari buku sejarah, sosial hingga politik. 

Terima Kasih teman Perpustakaan.org telah membaca berita perpustakaan tentang Menghidupkan Perpustakaan, Asyiknya Membaca di Cafe, Semoga teman Perpustakaan.org dapat membuka wawasan teman Perpustakaan.org sekalian dalam menimba ilmu di dunia maya,apabila ada kekurangan dalam berita perpustakaan tentang Menghidupkan Perpustakaan, Asyiknya Membaca di Cafe, Mohon di maafkan,karena seyogianya penulis hanya seorang manusia biasa yang tidak luput dari sebuah kesalahan,jangan lupa tinggal komentar di berita ini ya sobat perpustakaan.org, terima kasih.

Tag : #perpustakaannasional #perpustakaansekolah #perpustakaananak #perpustakaandigital #perpustakaankeliling #perpustakaanjalanan #perpustakaanmini #ayokeperpustakaan #perpustakaandesa #perpustakaanumum #perpustakaandaerah #perpustakaanrumah #perpustakaanindonesia #perpustakaanonline #perpustakaangratis

Post a Comment

Previous Post Next Post