Ini Cara Pemkot Surabaya Atasi Anak Ketergantungan Gadget-perpustakaan.org







Perpustakaan.org–Hallo teman perpustakaan.org, semoga hari ini dalam keadaan sehat walafiat, ingin mencari buku/artikel tentang seputar perpustakaan disini tempatnya,temukan buku-buku serta artikel perpustakaan terbaik kami hanya di perpustakaan.org.Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya selalu menguatkan literasi anak-anak. Ada 530 taman bacaan masyarakat (TBM) tersebar di berbagai penjuru kota. Selain TBM, pemkot juga milik dua perpustakaan besar dan lengkap di Balai Pemuda dan di Rungkut.


”Jadi, untuk mencegah ketergantungan atau kecanduan gadget dan untuk menguatkan literasi serta menumbuhkan minat baca di Surabaya. Warga terutama anak-anak kita fasilitasi 530 TBM ditambah 2 perpustakaan besar,” kata Presiden Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya Mia Santi Dewi, Rabu (8/2).


Menurut dia, 530 TBM itu ada di Balai RW sebanyak 469 TBM, di kelurahan 27 TBM, di kecamatan 5 TBM, di Kolong susun 19 TBM, di instansi pemkot 3 TBM, di terminal 1 TBM, di Kolong sakit 2 TBM, di taman 1 TBM, di Liponsos 2 TBM, dan di Museum Pendidikan ada 1 TBM.


”Sebenarnya 530 TBM ini terus buka mulai Senin-Sabtu di jam kerja. Namun, karena petugas kita di lapangan cuma sekitar 250 orang, akhirnya mereka ada yang pegang 2-3 TBM, sehingga terkadang bukanya di mapersoalan satu TBM itu 2 atau 3 hari sekali, karena kita gilir,” informasi Mia Santi Dewi.


Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Pengelolaan Perpustakaan Kota Surabaya Puji Astuti menjelaskan, berbagai kegiatan dilakukan di TBM itu. Mulai dari layanan baca di tempat, layanan bimbingan belajar gratis, kelas mendongeng, dan kelas menulis.


”Ada pula dua kegiatan layanan tambahan yang menyesuaikan dengan lingkungan atau keinginan masyarakat, misalnya ada kelas fotografi, kelas numerasi, kelas prakarya, dan juga ada kelas parikan. Itu murni atas permintaan warga sekitar. Namun, kegiatan yang harus ada kelas menulis dan kelas mendongeng,” informasi Puji Astuti.


Di samping itu, ada pula TBM Tematik di TBM RW 5 Nginden Jangkungan yang menanam tanaman herbal. Bahkan, ada pula Pojok Baca Digital (Pocadi), dan yang terbaru Pocadi itu telah hadir di Mal Pelayanan Publik Surabaya gedung Siola.


”Nah, rata-rata pengunjung di TBM dan Pocadi ini adalah anak-anak, mulai dari tingkatan TK, SD, hingga SMP. Meskipun ada pula yang telah dewasa. Alhamdulillah animo masyarakat selalu tinggi,” tutur Puji Astuti.


Puji Astuti menambahkan, demi memompa semangat warga dan petugas TBM di berbagai wilayah di Surabaya, Dispusip menggelar sejumlah event. Ada acara harmoni literasi yang kompetisinya tingkat wilayah atau Jumantara TBM satu wilayah. Selain itu, ada pula Festival Budaya yang yaitu event untuk menampilkan karya-karya terbaik dari berbagai wilayah.


”Melalui berbagai cara ini, kami berharap minat baca di Kota Surabaya selalu meningkat dan budaya literasi terus lestari, dan yang paling utama anak-anak Surabaya tidak kecanduan gadget,” papar Puji Astuti.




Terima Kasih teman perpustakaan.org telah membaca artikel/buku - buku di perpustakaan.org, Semoga teman perpustakaan.org dapat membuka wawasan teman perpustakaan.org sekalian dalam menimba ilmu di dunia maya,apabila ada kekurangan dalam penulisan berita di perpustakaan.org Mohon di maafkan,karena seyogianya penulis hanya seorang manusia biasa yang tidak luput dari sebuah kesalahan,jangan lupa tinggal komentar di berita ini ya sobat perpustakaan.org, terima kasih.

#perpustakaannasional, #perpustakaansekolah, #perpustakaananak, #perpustakaandigital, #perpustakaankeliling, #perpustakaanjalanan, #perpustakaanmini, #ayokeperpustakaan, #perpustakaandesa, #perpustakaanumum, #perpustakaandaerah, #perpustakaanrumah, #perpustakaanindonesia, #perpustakaanonline, #perpustakaangratis

Post a Comment

Previous Post Next Post