Belajar dan Bermain di Perpustakaan Desa Gampingan Gemar Membaca-Perpustakaan.org

Hallo semoga teman perpustakaan.org dalam keadaan sehat, dalam berita Perpustakaan kali ini saya akan membahas perihal Belajar dan Bermain di Perpustakaan Desa Gampingan GemarMembaca, pembahasan dalam berita perpustakaan ini akan saya buat dalam sebuah narasi berita, semoga berita perpustakaan tentang Belajar dan Bermain di Perpustakaan Desa Gampingan GemarMembaca, dapat menambah pengetahuan teman perpustakaan.org,jangan lupa tinggalkan komentar pada Berita Belajar dan Bermain di Perpustakaan Desa Gampingan GemarMembaca, saran masukan teman perpustakaan.org sangat bermakna untuk kemajuan website ini.

Perpustakaan.org-Dikutip dari JawaPos.com, Permainan tradisional kian ditinggalkan seiring dengan berkembangnya zaman. Terlebih di era yang serba canggih dan digital. Namun, masih ada beberapa pihak yang peduli atas kelestarian permainan tradisional. Salah satunya Perpustakaan Desa Gampingan Gemar Membaca (GGM).

Dian Ayu Antika Hapsari, Malang

Senin (10/9) siang, empat anak perempuan masuk ke Perpustakaan Desa (Perpusdes) Gampingan Gemar Membaca (GGM). Alamatnya di Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Mereka pun tampak santai mengenakan pakaian rumahan.

Setelah mengucapkan salam, keempat anak langsung menuju pojok baca di lantai 1 gedung perpustakaan. Beberapa buku bacaan dengan sampul menarik tidak luput dari perhatiannya.

Bosan membaca, keempat bocah itu meraih wadah mainan yang tak jauh dari rak buku. Semua aktivitas mereka yang luwes dan tahu dengan pasti letak benda-benda, menyiratkan keempatnya kerap datang ke GGM.

“Kami sering datang ke sini. Sepulang sekolah, ganti pakaian, makan dulu di rumah, terus ke perpustakaan,” kata Dwi Aprilia Ningsih, 10, kepada JawaPos.com.

Seminggu, bisa dua hingga tiga kali siswi SDN Gampingan 2 ini datang ke GGM. Bukan hanya karena perpustakaan desa menyediakan sekitar 10 ribu koleksi buku yang menarik untuk dibaca. Melainkan juga beragam alat permainan tradisional yang bisa mereka mainkan.

Keberadaan permainan jadul itu rupanya menjadi magnet tersendiri bagi anak-anak yang berkunjung. “Bukunya banyak dan bagus-bagus. Kami senang ke sini karena juga bisa bermain. Mainan ini,” katanya sambil meraih kotak berisi bola dan bekelnya.

Tanpa menunggu lama, dia dan salah satu rekannya, Diva Evelia Rahmanda langsung bermain. Cukup lama keduanya bermain bola bekel. Canda dan tawa mewarnai permainan mereka.

Saat Diva dan Aprilia terhanyut dengan permainan bola bekel, Sherly Octavia dan Lilis Ida Yunarwati masih menenggelamkan hidung mereka di buku bacaan. Namun keseriusan mereka tak bertahan lama. Mungkin terganggu dengan gelak tawa dari kedua temannya.

Tanpa menunggu waktu lama, Sherly dan Lilis tenggelam dengan permainan tradisional yang mereka pilih. Congklak atau dakon menjadi pilihan mereka. Keempatnya tenggelam dengan permainan tradisional yang dipilih. “Permainan ini seru, dari pada hanya main hp. Main sama teman-teman itu mengasyikkan,” beber Lilis.

Ketua Perpusdes GGM Atul Choiriyah menjelaskan, perpustakaan mereka memang senagaja menyediakan aneka permainan tradisional. Sebenarnya bukan hanya permainan jadul saja. Lego dan boneka serta replika binatang juga disediakan. “Kami memang sengaja menyediakan permainan di perpustakaan agar anak-anak semakin betah di sini,” kata Atul.

Permainan tradisional sengaja dilestarikan di perpustakaan yang sudah berdiri sejak tiga tahun itu. Alasannya agar anak-anak kecil dan generasi sekarang kenal dengan permainan jadul.

Menurut Atul, permainan jadul memiliki nilai edukasi yang bagus. Misalnya mengajarkan sosialisasi, sportivitas dan kerja sama. “Zaman sekarang anak sudah banyak yang lebih mengenal internet, main game online dan perkembangan era digital lainnya. Memang bagus informasi yang mereka dapatkan, lebih cepat. Tapi buruknya, mereka lebih individual dan kurang sosialisasi dengan kondisi sekitarnya,” beber guru tidak tetap (GTT) di SMPN 2 Kepanjen itu.

Bermain dan membaca, bukan satu-satunya kegiatan di GGM. Para siswa sekolah yang seolah menjadi pengunjung tetap di GGM juga dapat belajar gratis. Setiap mendapatkan pekerjaan rumah (PR), mereka akan membawa ke GGM dan belajar dengan para relawan di sini. “Kalau ada pekerjaan rumah, selalu dibawa kemari. Mereka bisa belajar gratis dengan para relawan,” tegasnya.

Terima Kasih teman perpustakaan.org telah membaca berita perpustakaan tentang Belajar dan Bermain di Perpustakaan Desa Gampingan GemarMembaca, Semoga teman perpustakaan.org dapat membuka wawasan teman perpustakaan.org sekalian dalam menimba ilmu di dunia maya,apabila ada kekurangan dalam berita perpustakaan tentang Belajar dan Bermain di Perpustakaan Desa Gampingan GemarMembaca, Mohon di maafkan,karena seyogianya penulis hanya seorang manusia biasa yang tidak luput dari sebuah kesalahan,jangan lupa tinggal komentar di berita ini ya sobat perpustakaan.org, terima kasih.


Tag : #perpustakaannasional #perpustakaansekolah #perpustakaananak #perpustakaandigital #perpustakaankeliling #perpustakaanjalanan #perpustakaanmini #ayokeperpustakaan #perpustakaandesa #perpustakaanumum #perpustakaandaerah #perpustakaanrumah #perpustakaanindonesia #perpustakaanonline #perpustakaangratis


Post a Comment

Previous Post Next Post